panca kirana
 
Jakarta - Meskipun sering diwarnai kontroversi dan carut marut, bukan berarti Indonesia Super League (ISL) tidak laku dijual ke luar negeri. ANTV sebagai pemegang hak siar ekslusif ISL akan coba menjajaki kemungkinan tersebut.

ANTV musim ini akan kembali menayangkan ISL sepanjang minggu dan sebanyak 150 pertandingan. Musim ini partai Semen Padang kontra Persipura Jayapura, Minggu (26/9/2010) sore WIB akan jadi yang pertama disiarkan.

Sebuah terobosan baru pun dilakukan salah satu stasiun tv swasta itu yaitu berniat membawa ISL Go International di mana nantinya kiprah-kiprah Persib Bandung, Persija Jakarta, Arema Indonesia dan klub-klub lainnya bisa disaksikan para penikmat bola di negara lain.

Sebagai alangkah awal, ANTV akan memperbaiki kualitas gambar tayangan ISL agar memenuhi standar luar negeri. Selain itu, statistik pertandingan juga akan ditayangkan dalam bahasa Inggris.

"Jadi, kami mencoba mengikuti standar internasional. Nanti, tidak ada lagi istilah sepak pojok dalam grafis pertandingan. Semuanya akan kita tayangkan dalam bahasa Inggris," ujar manajer umum Olahraga ANTV Reva Deddy Utama dalam jumpa pers di Planet Hollywood, Jakarta, Kamis (23/9/2010) sore WIB.

"Kami juga sedang menjalin kerjasama dengan MNG (agensi penyiaran luar negeri), mudah-mudahan ISL bisa tayang di luar negeri," tambah Reva.

Alasan ANTV ingin membawa ISL ke luar negeri adalah fakta bahwa banyaknya peminat liga tertinggi di Indonesia itu yang tersebar di negara-negara lain."Namun selama ini mereka hanya menonton ISL lewat streaming saja. Jadi kami ingin mencoba membawakan tayangan langsung."

Musim lalu sebenarnya beredar isu Persib Bandung akan diambil hak siarnya oleh stasiun olahraga yang berbasis di Singapura ESPN & Star Sports namun akhirnya batal. Pada akhirnya ESS hanya mengambil highlight pertandingan ISL 2009/2010 untuk ditayangkan di acara Football Asia.

"Bersama PT Liga Indonesia kami juga mengupayakan agar ISL bisa tayang di negara-negara tetangga. Mudah-mudahan bisa berhasil," pungkas Reva.
 
Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) lagi-lagi menyoroti anggaran pemerintah yang dinilai terlalu tinggi. Kali ini lembaga Kepresidenan yang dikritisi karena menghabiskan lebih dari 42 miliar hanya untuk pos anggaran baju baru Presiden dan furniture.

Dalam rilis yang diterima detikcom pagi ini, Kamis (23/9/2010), pada APBN 2010, Fitra menyebut total anggaran untuk Istana Presiden mencapai Rp 203,8 miliar. Sebagai contoh dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Negara Tahun 2010 disebutkan, Presiden akan membeli furniture untuk rumah jabatan senilai Rp 42 miliar dan Rp 60 miliar untuk renovasi gedung Setneg.

"Angka yang cukup tinggi ini karena SBY terlalu sibuk dengan urusan pencitraannya," ujar Kordinator Investigasi dan Advokasi Seknas FITRA Uchok Sky Khadafi kepada detikcom, Kamis (23/9/2010) pagi.

"Ruang rumah jabatan akan dipenuhi furniture yang mewah, dan tentu, anggaran
pembelian furniture, serta renovasi gedung Setneg ini sangat boros, dan tidak sentisif terhadap kehidupan masyarakat miskin," tambahnya.

Uchok juga mengkritik anggaran pengadaan pakaian dinas Presiden ke luar negeri yang mencapai Rp 893 juta per tahun. Di sisi lain, Presiden juga mebutuhkan biaya Rp 49 miliar untuk road blocker.

"Pengadaan road blocker sama seperti renovasi pagar halaman dan pengadaan security system di lingkungan Istana Negara sebesar Rp 22,55 miliar untuk tahun anggaran 2009, yaitu sama-sama mencedarai rasa keadilan rakyat atas anggaran."

Menurut Uchok, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya dengan secara sadar memangkas anggaran tersebut atas inisiatifnya sendiri. Fitra juga meminta Komisi II DPR berani memangkas anggara Presiden.

Berikut rincian penggunaan anggaran untuk Presiden sebagaimana disampaikan Fitra.

1. Membeli Baju Presiden Rp 839 juta

2. Membeli Furniture Rp 42 miliar

3. Renovasi Gedung Setneg Rp 60 miliar

4. Road Blocker Rp 49 miliar

5. Pengamanan fisik dan non fisik VVIP Presiden Rp 52 miliar

Jumlah Rp 203,8 miliar

Sumber seknas FITRA diolah dari DIPA Setneg 2010

(anw/anw)

http://www.detiknews.com/read/2010/0...iar?n991102605
 
Jakarta - Hujan deras mengguyur Ibukota sejak sore tadi, akibatnya sejumlah jalanan di Ibukota macet. Aparat Kepolisian diminta menertibkan pengendara agar kemacetan tidak bertambah parah.

"Jl Warung Jati arah Pejaten, Jakarta Selatan, macet parah, cenderung tidak bergerak. Hujan plus di tanjakan ada mobil mogok," ujar salah seorang pengendara yang lewat di jalan tersebut, Zamzam, melalui fasilitas info anda, kamis (23/9/2010).

Kemacetan juga terjadi di wilayah Jakarta Pusat. Sejumlah jalan di depan pusat perbelanjaan macet total karena genangan air.

"Mangga Dua arah ke Gunung Sahari macet total, depan lintasan rel kereta WTC tidak bergerak," ujar Wawan, melalui fasilitas yang sama.

Kemacetan juga terjadi di kawasan pemukiman elit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Jalan arteri Pondok Indah yang sudah langganan macet terpantau padat.

"Jalan Arteri , Radio Dalam , Pondok Indah macet," papar Ivan, pengendara yang terjebak kemacetan disana.

Kemacetan juga terjadi di kawasan Sunter. Kemacetan karena adanya genangan air menuju Kelapa Gading.

"Kemayoran arah Kelapa Gading via Sunter macet sejak pukul 16.00 WIB sampai saat ini," papar Jamal yang sudah dua jam terjebak di jalan tersebut.

panca kirana