panca kirana
 
Kemarin saya sempat mengunjungi Lawangsewu, sebuah gedung tua yang terletak di persimpangan Tugu Muda kota Semarang, tepat di seberang rumah dinas Gubernur Jawa Tengah.

Lawangsewu sempat terkenal karena acara “uji nyali” di sebuah televisi swasta.

Dalam acara tersebut diceritakan bahwa di gedung tersebut banyak dihuni para makhluk halus, yang berasal dari roh orang-orang yang dibunuh di gedung tersebut pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Saat ini gedung yang merupakan milik PT kereta Api tersebut tengah direnovasi.

Konon kabarnya akan dimanfaatkan sebagai museum Kereta Api.

Untuk masuk ke sana kita disuruh bayar Rp 10.000 (entah ini biaya resmi atau enggak karena saya tak diberi  tiket, pokoknya kasih uang Rp 10.000, sudah .. langsung boleh masuk)

Ada juga penunjuk jalan dengan tarif terserah kita, boleh ngasih Rp 20.000 atau Rp 40.000.

Si penunjuk jalan akan terus berbicara kepada kita sepanjang berjalan-jalan di gedung tua itu, sambil sesekali menawarkan untuk mengambil foto.

Entah benar atau tidak yang diceritakan oleh sang penunjuk tadi, saya kurang memperhatikan.

Saya terus saja berjalan mengitari gedung dan mengagumi arsitek gedung tersebut.

Antar ruangannya membentuk sebuah lorong yang panjang dan menimbulkan kesan seram.

Kata si pengantar di lorong-lorong yang membatasi ruangan itu orang sering melihat munculnya penampakan makhluk halus.

Sudah satu setengah jam saya di lawangsewu, tak ada makhluk halus satupun yang menampakkan diri.

Sementara langit sudah semakin gelap menuju malam, ruangan-ruangan di gedung tua lawangsewu tak lagi kelihatan secara jelas.

Semoga saja renovasinya cepat selesai, sehingga kita bisa menikmati arsitek gedung tua peninggalan zaman Belanda itu lebih nikmat.

http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2010/07/22/lawangsewu/

panca kirana